Memiliki rumah adalah impian banyak orang. Namun, harga hunian yang cenderung terus melonjak, membuat orang harus berpikir bagaimana untuk mendapatkan unit sesuai kondisi keuangan. Beruntung, di Indonesia memiliki beberapa sistem pembayaran rumah untuk mempermudah mendapatkan hunian.
Anda hanya perlu memahami beberapa metode pelunasan harga unit hunian demi mewujudkan keinginan Anda tersebut. Seperti apa? Mari simak lebih lanjut lewat penjelasan pada artikel berikut ini.
4 Sistem Pembayaran Rumah di Indonesia
Saat Anda sudah berkeluarga atau ingin hidup mandiri, opsi beli rumah adalah sebuah kebutuhan pokok. Namun, mewujudkan keinginan tersebut bukanlah hal yang selalu mudah. Apalagi, harga unit hunian terus berkembang. Sebelum membelinya, Anda harus mempertimbangkan banyak hal termasuk kemampuan keuangan.
Memiliki tempat tinggal sendiri adalah impian banyak orang. Beruntung adalah beberapa sistem pembayaran rumah di Indonesia yang bisa Anda gunakan.
Dengan begitu, Anda bisa mengambil jenis mana yang paling cocok dengan kondisi kantong Anda. Sehingga, keinginan memiliki hunian bisa terwujud.
Nah, keberadaan sistem pelunasan hunian ini menjadi hal yang berguna untuk Anda. Caranya ada bermacam-macam. Anda bisa menggunakannya dan menyesuaikan dengan kondisi finansial. Kenali beberapa metode pembiayaan hunian yang bisa Anda pilih berikut ini.
1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Ini merupakan sistem penyetoran dana non tunai yang paling familiar di masyarakat. Hanya saja, tidak semua orang mengerti secara detail untuk skema sistem pembayaran rumah subsidi ini.
Layanan ini umumnya tersedia oleh lembaga finansial seperti bank. Namun, pada perkembangannya kemudian muncul juga layanan yang hadir dari perusahaan pembiayaan selain bank.
Anda bisa mengajukan layanan ini dengan nilai mencapai 90 persen dari keseluruhan harga hunian. Di dalamnya terdapat bunga, masa peminjaman hingga model angsuran sesuai dengan kebijakan lembaga pemberi biaya bersangkutan.
Persyaratan Pengajuan KPR
Untuk dapat mengaksesnya, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan umum dan mendasar. Antara lain salinan kartu tanda pengenal, surat lahir, surat pernikahan, kartu keluarga, hingga rekening koran selama tiga bulan terakhir. Termasuk nomor pajak, hingga surat izin usaha untuk Anda wiraswasta.
Kekurangan Sistem KPR
Namun, ada kondisi yang membuat Anda mungkin akan berpikir ulang untuk memilih layanan ini. Yakni besaran uang muka yang Anda berikan. Umumnya, ada nominal hingga beberapa persen sesuai kebijakan masing-masing lembaga keuangan agar pengajuan Anda mendapatkan persetujuan.
Kemudian, Anda juga masih harus menyetorkan dana kepada pihak pengembang sebagai wujud tanda jadi pembelian unit. Nah, Anda bisa memanfaatkan promosi dari developer. Umumnya, adalah fasilitas berupa uang muka 0 persen. Hanya saja, yang terjadi promo ini berlaku ketika hunian belum dalam proses bangun.
Adapun risiko lainnya adalah pengajuan yang Anda lakukan mendapatkan penolakan lantaran persyaratan Anda masih belum lengkap. Namun demikian, prosedur ini masih menjadi skema yang sangat berguna untuk orang-orang dengan anggaran terbatas.
Keuntungan Sistem KPR
Meski begitu, keuntungan dari prosedur ini adalah segi keamanan dimana lembaga keuangan bekerja sama dengan pengembang terpercaya. Anda juga bisa melakukan angsuran dalam periode waktu lebih lama, sehingga nilai yang Anda bayarkan setiap bulan lebih kecil.
Selama periode angsuran, Anda juga bisa langsung menghuni unit tersebut. Hanya saja, memang harus Anda pahami bahwa nilai dari hunian tersebut lebih tinggi sebab ada bunga yang wajib Anda bayar.
Terlebih, jika ada kenaikan bunga berdasarkan acuan dari pemerintah. Sehingga ada kemungkinan biaya membengkak. Namun, bagaimanapun juga prosedur sistem pembayaran rumah KPR ini cocok untuk Anda yang terkendala dana kurang mencukupi.
2. KPR Syariah
Sistem pembayaran rumah syariah cocok untuk Anda calon pembeli hunian beragama Islam yang menerapkan pedoman secara lebih taat. Skema ini tidak mengandung bunga, termasuk denda atau hal-hal lain yang menyebabkan adanya riba.
Dengan prinsip tersebut, maka Anda dapat meminta pembiayaan dengan membayar angsuran tanpa bunga berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Singkatnya, tidak ada pihak yang merasa merugi.
Dalam perjalanannya, ketika Anda mendapati situasi kesulitan untuk membayar angsuran, maka Anda tidak akan terkena denda. Hunian Anda juga tidak akan menjadi objek sitaan seperti hal terjadi pada pembiayaan bank secara umum.
Adapun pihak pemberi biaya akan membantu Anda dalam menjual unit hunian. Kemudian hasilnya akan dimanfaatkan untuk pelunasan cicilan.
3. Tunai Bertahap
Selain cara di atas, terdapat pula model lainnya yakni beli rumah cash bertahap. Hanya saja tetap menggunakan model angsuran yang dilakukan secara bertahap. Model ini berhubungan langsung dengan developer properti yang menawarkan sistem angsuran dalam kurun waktu tertentu.
Kemudian, angsuran beli rumah cash tersebut punya keunggulan yakni tidak terkena pengaruh adanya fluktuasi bunga yang bisa saja berubah kapanpun. Hanya saja, lantaran kurun waktu yang rata-rata hanya 6 hingga 24 bulan, maka dana yang harus Anda setor lebih besar ketimbang model lainnya.
Jika Anda sudah setuju pada ketentuan dan segala syaratnya, maka transaksi akan mendapatkan ketetapan secara hukum. Dalam surat perjanjian, akan tercantum spesifikasi rumah, model pelunasan, kewajiban dan hak pembeli hingga pengembang.
Anda harus memastikan isi berkas ini sesuai dengan semua kesepakatan awal sehingga Anda tidak akan merugi pada akhirnya.
4. Cash Keras
Berbicara mengenai modal paling ideal, maka inilah yang mendapatkan predikat tersebut. Dengan catatan, Anda memiliki modal dana yang cukup. Mengapa demikian? Anda akan lebih aman dalam hal kondisi finansial pada periode-periode selanjutnya.
Pada sistem pembayaran rumah komersil, Anda melunasi pembayaran secara langsung, dan tidak akan menyisakan kewajiban berupa hutang atau hal-hal lainnya kepada pihak penjual.
Pada umumnya, orang yang hendak mengambil model ini sudah memiliki anggaran secara pasti sejak dari awal. Langkah yang bisa Anda tempuh adalah mengumpulkan dana, kemudian mencocokkan dengan ketersediaan unit sesuai anggaran.
Model ini juga memastikan Anda mendapatkan unit sesuai kemampuan atau bahkan keinginan, namun tidak terbebani di kemudian hari. Tidak ada sisa kewajiban yang harus Anda lunasi. Kemudian, tidak ada denda yang membayangi Anda.
Di sisi lain, pihak pengembang juga bisa segera menerima keseluruhan dana dan tidak akan menanggung adanya risiko kegagalan pembayaran oleh pihak pembeli.
Kesimpulan
Membeli tempat tinggal adalah salah satu hal besar dalam situasi finansial seseorang. Sebab, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, kemudian perencanaan yang matang.
Harga hunian yang semakin meninggi juga menjadi salah satu alasan mengapa Anda harus melakukan persiapan secara matang. Kondisi ini memang terkadang sulit karena tidak semua orang memiliki bekal uang yang besar.
Anda bisa saja memiliki tempat tinggal sendiri dalam waktu cepat, atau harus menunggu hingga belasan tahun lamanya.
Meski demikian, ada beberapa model yang bisa Anda gunakan untuk mempermudah proses pembayaran pembelian unit hunian. Tentunya Anda bisa menyesuaikan dengan kondisi atau kemampuan finansial. Pastikan Anda memilih pilihan terbaik yang banyak membantu Anda atau bahkan memberikan keringanan.
Jika Anda menentukan model pembayaran, saatnya memilih unit hunian ideal untuk calon tempat tinggal Anda. Tentunya Anda harus memilih pengembang yang terpercaya. Nah, Wiraland adalah jawaban untuk kebutuhan Anda.
Segera cek kluster sekarang dan impian Anda untuk memiliki hunian impian segera terwujud. Cek di situs resminya untuk informasi lebih lanjut.
Nah, itulah informasi seputar sistem pembayaran rumah di Indonesia. Pastikan Anda memilih skema yang paling cocok dengan kondisi keuangan Anda.