Harap Tunggu

Media - Media Detail

15 Alasan Mengapa Rumah Sulit Dijual

22 May 2024 - Artikel

Memiliki rumah merupakan investasi yang menguntungkan, tetapi menjualnya bisa menjadi proses yang menantang. Bahkan, tak sedikit yang mengeluhkan rumah sulit dijual.

Lalu, apa penyebab rumah susah laku?

 

Mengapa Rumah Sulit Dijual?

Ada banyak alasan dan penyebab rumah sulit terjual, di antaranya, yaitu:

 

1. Harga yang Tidak Tepat

Salah satu faktor mengapa rumah sulit dijual adalah harga yang tidak kompetitif.

Ketika Anda menetapkan harga tinggi, bahkan jauh di atas pasaran, maka berdampak pada pembeli yang enggan menawar, kemudian mencari hunian lain yang harganya lebih ramah kantong.

Sedangkan harga yang terlalu rendah bisa menimbulkan kesan bahwa ada yang salah dengan properti tersebut. Oleh karena itu, lakukan riset pasar untuk mengetahui harga yang wajar di area properti Anda adalah langkah penting untuk menarik pembeli potensial.

Kemudian, evaluasi kembali harga rumah Anda berdasarkan kondisi pasar saat ini dan bandingkan dengan properti serupa di area Anda. Pertimbangkan untuk menurunkan harga jika diperlukan untuk menarik lebih banyak pembeli.

 

2. Kondisi Rumah yang Kurang Menarik

Rumah yang kumuh, kotor, desain kuno atau tidak menarik dan rumah tidak terawat akan membuat calon pembeli ragu untuk membelinya. Hal ini juga akan menurunkan nilai jual rumah. Oleh karena itu, lakukan perbaikan atau renovasi terlebih dahulu sebelum menjualnya. Hal ini bisa Anda jadikan sebagai upaya meningkatkan daya tarik visual atas rumah.

Hal ini dapat mencakup mengecat ulang dinding, memperbaiki kerusakan, mengganti perabot, membersihkan halaman, juga menata interior dengan rapi. Intinya, bersihkan dan rapikan interior juga eksterior.

 

3. Lokasi Tidak Strategis

Selain itu, faktor yang tak kalah krusial ialah lokasi rumah. Apabila rumah berlokasi di daerah pelosok atau sekitarnya memiliki tingkat kriminalitas tinggi tentu berbeda dengan nilai jual rumah di tengah kota yang lebih tinggi. Hal ini karena aksesibilitas jauh lebih mudah di kota. Ingin mencapai fasilitas publik dan pengembangan rumah pun lebih fleksibel.

Di sisi lain, properti yang berada di lokasi strategis, sudah berada di tempat yang areanya mudah menjangkau berbagai sumber daya dan aksesibilitas juga bisa rendah harganya. Hal ini karena riwayat dari rumah itu sendiri. Seperti bekas bunuh diri atau hal-hal negatif lain.

 

4. Kurangnya Promosi dan Pemasaran

Di era digital ini, pemasaran yang efektif sangat penting untuk menarik pembeli potensial. Anda bisa memanfaatkan berbagai platform online dan offline untuk mempromosikan rumah Anda, seperti situs web properti, media sosial, iklan di koran lokal, juga brosur.

Pastikan untuk menyertakan foto dan video berkualitas tinggi juga deskripsi yang jelas dan informatif agar orang lain tertarik dengan properti Anda. Anda juga bisa menggunakan iklan tertarget untuk menjangkau pembeli yang tepat.

Jika Anda merasa sulit, hubungi pengembang properti atau teman lain untuk membantu menjualkannya.

 

5. Masalah Legalitas

Kemudian, legalitas dari tanah dan rumah. Apakah bebas dari sengketa atau malah bermasalah. Adanya sengketa atau masalah mampu menghangat penjualan rumah.

Oleh karena itu, pastikan seluruh dokumen sudah benar dan legal untuk melancarkan transaksi.

 

6. Persaingan yang Ketat

Apabila di area Anda penuh dengan penawaran rumah sejenis, maka ada kemungkinan rumah sulit laku. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menjelaskan USP atau unique selling poin dari rumah. Apa saja hal yang ada di rumah Anda, tetapi tidak ada di rumah orang lain. Anda juga bisa menambah daya tarik dengan bonus.

 

7. Kondisi Pasar

Stagnasi pasar memicu rumah susah terjual. Dalam tahap ini, Anda perlu bersabar. Selain itu, terus pantau kinerja promosi Anda untuk memantau performanya. 

Memantau pasar juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan harga yang update. Dari harga ini, Anda bisa lebih percaya diri menawarkan harga karena sesuai pasaran area tersebut.

 

8. Perubahan Kebutuhan

Rumah tidak jadi dibeli juga bisa disebabkan oleh kebutuhan pembeli yang berubah, dana kurang, atau detail rumah tidak sesuai dengan kebutuhan pembeli.

 

9. Fasilitas Terbatas

Dapur masih tradisional menggunakan tungku? Belum ada alat elektronik sama sekali? Hal ini dapat memengaruhi laku dan tidaknya rumah. 

Di sini, Anda bisa melakukan sejumlah cara untuk mengatasinya, seperti melakukan renovasi untuk mempercantik rumah dan tambahkan fasilitas kekinian. Anda bisa melakukan penambahan lampu atau listrik apabila belum ada listrik yang tersambung.

 

10. Dokumen Tidak Lengkap

Ketidaklengkapan surat rumah juga menjadi faktor yang menyulitkan proses penjualan rumah. Pembeli memiliki kecenderungan untuk bersikap ogah saat harus menindaklanjuti properti di badan hukum. Oleh karena itu, penting untuk memiliki dokumen lengkap atas rumah sendiri.

Setidaknya, ada sejumlah dokumen yang harus Anda miliki, seperti SHM, sertifikat IMB, surat PBB, dan lain-lain. Jika surat-surat ini belum lengkap, segera lengkapi untuk memperlancar proses jual beli tanah.

 

11. Kurang Fleksibel dalam Negosiasi

Sudah menjadi kodratnya jika ada transaksi jual beli maka ada tawar menawar. Termasuk juga dalam pembelian properti. Anda tidak mungkin mendapatkan harga sesuai keinginan awal. Paling tidak pembeli akan menawar untuk menurunkan harga tersebut. Pada saat ini, bersikaplah terbuka untuk negosiasi dengan calon pembeli. 

Harga yang tercantum di iklan bukanlah harga final dan Anda mungkin perlu berkompromi untuk mencapai kesepakatan bersama. Pertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi pasar, minat pembeli, dan kebutuhan Anda sendiri saat bernegosiasi.

 

12. Faktor Eksternal yang Tidak Dapat Dikontrol

Ada sejumlah faktor eksternal yang mampu memengaruhi laku tidaknya rumah. Di antaranya adalah aturan terbaru terkait perpajakan rumah, regulasi konstruksi, dan lain-lain.

Kemampuan orang lain dalam memasarkan rumah Anda juga bisa menjadi salah satu faktor eksternal yang membuat rumah susah laku.

Di sisi lain, keadaan politik yang tidak pasti atau kebijakan terkait real estate bisa memicu ketidakstabilan yang langsung berefek pada pasar properti.

 

13. Kepercayaan Seseorang Terhadap Feng Shui, Hitungan Jawa, dan Lain-Lain

Orang Jawa memiliki primbon yang berisi catatan-catatan terkait Weton dan perhitungan-perhitungan Jawa untuk kehidupan. Di dalam buku tersebut, terdapat sejumlah informasi yang bisa seseorang gunakan sebagai acuan menikah hingga mencari rumah. Kepercayaan terlalu berlebihan terhadap hal demikian juga bisa memicu rumah tidak laku-laku.

Selain itu, bagi orang China atau keturunannya, Feng Shui sangat memengaruhi kehidupan. Maka hal ini pun berlaku sama seperti kepercayaan terhadap primbon.

 

14. Penataan yang Tidak Pas

Desain, baik eksterior maupun interior memang memengaruhi penilaian seseorang. Penataan yang keliru bisa memicu seseorang urung membeli rumah. Seperti minimnya cahaya alami yang menembus masuk ke rumah dan tidak adanya ruang terbuka hijau bisa mengesankan area rumah kurang sehat.

 

15. Agen Properti yang Tidak Tepat

Memilih agen properti yang tepat dapat membantu Anda mempermudah proses penjualan rumah. Agen yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik akan membantu Anda menentukan harga yang tepat, memasarkan properti Anda secara efektif, dan menangani negosiasi dengan pembeli.

Salah satu rekomendasi agen properti terbaik, yaitu Wiraland.

Wiraland adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia yang menawarkan berbagai pilihan properti berkualitas terbaik. Lebih lengkap terkait layanan kami bisa mengunjungi website kami di Wiraland.

Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan rumah sulit dijual dan menerapkan solusi yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang untuk menjual rumah dengan cepat juga mendapatkan harga terbaik.

Realated Media

Project Kami

Lihat Semua