Harap Tunggu

Media - Media Detail

Rumah Di Arab Dibangun Kotak Tanpa Genteng, Apa Alasannya?

13 September 2023 - Artikel

Pada dasarnya, hampir setiap negara di dunia memiliki bentuk bangunan atau arsitektur khas masing-masing, termasuk Arab Saudi. Namun, tahukah Anda jika rumah di Arab dibangun kotak tanpa genteng? Ini berbanding terbalik dengan rumah di Indonesia, yang sebagian besar pasti memiliki genteng. 

Lalu, kira-kira kenapa rumah di Arab tidak pakai genteng dan kenapa bentuk bangunannya harus kotak? Kemudian, apakah memungkinkan untuk memiliki rumah khas Arab Saudi di Indonesia? Apa kelebihan dan kekurangan desain arsitektur yang seperti ini? Berikut adalah penjelasan lengkapnya! 

 

Bahan Utama Pembuatan Atap di Arab Saudi

Hampir semua rumah di Arab pasti menggunakan tanah liat sebagai bahan baku pembuatan atap. Alasan pemilihan tanah liat sebagai bahan baku pun cukup sederhana. Hal ini karena tanah liat adalah salah satu media penghantar panas terbaik. 

Pada saat ada energi panas yang datang, tanah liat akan menyerapnya dan mempertahankannya. Lalu, pada saat udara dingin datang, tanah liat baru akan melepaskan energi panas yang tadi dia serap.[1] Inilah kenapa tanah liat dipilih sebagai bahan baku utama dalam pembuatan atap rumah di Arab. 

Pada dasarnya, Arab Saudi memang memiliki sumber tanah liat yang sangat melimpah. Ini yang menjadi penyebab kenapa rumah Timur Tengah menggunakan tanah liat sebagai bahan baku utamanya. Tidak hanya untuk membuat atap, mereka juga memakai tanah liat untuk membuat dinding keramik, lantai, dan lain-lain.

 

Alasan Kenapa Rumah di Arab Dibangun Kotak Tanpa Genteng

Lalu, kenapa rumah di Arab pada umumnya dibangun kotak tanpa genteng? Ternyata ini alasannya! 

1. Beradaptasi dengan Suhu Arab Saudi yang Ekstrem 

Secara garis besar, atap rumah tanpa genteng yang umum ada di Arab Saudi memang merupakan proses adaptasi terhadap iklim. Hal ini karena, Arab Saudi dan sebagian besar daerah Timur Tengah yang lain memang memiliki cuaca yang cukup eskrim. 

Sebagai salah satu negara yang berada di padang pasir, cuaca Arab Saudi di siang hari akan terasa sangat panas dan kering. Sebaliknya, pada saat malam tiba, cuaca akan berubah menjadi sangat dingin. Sehingga, mereka harus memutar otak untuk mencari solusi agar suhu di dalam rumah tetap stabil. 

Jadi, salah satu alasan rumah di Arab Saudi memakai atap tanpa genteng, yaitu agar suhu di dalam rumah akan lebih stabil di siang dan malam hari. Sebab, adanya ruang antara genteng dan plafon kurang efektif jika diterapkan di Arab Saudi. 

Hal ini karena proses perpindahan panas yang akan jauh lebih lama. Sehingga, mereka menggunakan media lain sebagai penghantar panas yang lebih baik, yaitu atap datar dan tebal yang terbuat dari tanah liat. 

Selain itu, atap datar juga  cocok untuk Arab Saudi karena di sana jarang ada hujan. Sehingga, tidak perlu genteng yang bertugas untuk mengalirkan air ke bawah. Hal ini menjadikan kelebihan rumah tanpa genteng yang umum di Arab Saudi. Terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem di Arab yang panas dan kering. 

Lalu, kenapa rumah di Arab bentuknya kotak? Apakah itu juga ada hubungannya dengan iklim Arab Saudi yang ekstrem, baik itu di siang maupun di malam hari? 

Di samping atap yang tidak memiliki genteng, bangunan yang berbentuk kotak juga merupakan salah satu proses adaptasi terhadap iklim. Karena tidak memiliki terlalu banyak ruang, proses penghantaran panas di dalam ruangan menjadi lebih merata. Sehingga, udara di dalam rumah akan tetap stabil. 

 

2. Mengajarkan Masyarakat Filosofi tentang Hidup yang Seimbang, Sederhana, dan Bijaksana

Di samping karena iklim, alasan kenapa rumah di Timur Tengah memiliki rumah tanpa atap adalah untuk mengajarkan masyarakat akan hidup sederhana. Pada dasarnya, sudah menjadi rahasia umum jika hidup di tengah padang pasir itu tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin. 

Hal tersebut menjadi filosofi yang terus dipegang oleh sebagian besar masyarakat Timur Tengah, termasuk Arab. Di tengah segala keterbatasan yang ada dan iklim yang ekstrim, mereka bisa tetap hidup dengan baik dan bermakna. Hal ini termasuk dalam pembuatan rumah. 

Mungkin, banyak orang yang menganggap bahwa bentuk rumah atau hunian khas masyarakat Arab "hanya" berbentuk kotak. Tidak ada kemewahan bangunan seperti rumah bergaya Renaissance. Atau arsitektur kompleks seperti yang ada di Rusia. Namun, di sanalah poin dari filosofi rumah Timur Tengah

Rumah tersebut mengajarkan gaya hidup sederhana bagi masyarakat Arab. Lebih lanjut, gaya rumah tersebut juga mengajarkan nilai keseimbangan dan kebijaksanaan di dalam kehidupan. Proses adaptasi itu perlu, dan masyarakat harus bisa bijaksana dalam menghadapinya. 

 

3. Bagian dari Sejarah Penting Masyarakat Arab Saudi

Tidak cukup sampai di sana, ternyata konsep rumah kotak tanpa genteng khas Arab juga memiliki sisi historis yang tidak kalah penting. Bentuk bangunan atau desain arsitektur khas Arab ini memang memiliki peran yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya. 

Di sekitar tahun 1950-an, Arab Saudi mulai berkembang menjadi negara besar. Hal ini berasal dari naiknya pendapatan negara secara drastis akibat produksi minyak bumi. Sehingga, banyak daerah di Arab yang berkembang menjadi daerah perkotaan yang lebih modern dari sebelumnya. 

Hal tersebut juga tercermin dalam pembangunan rumah dan bangunan lain yang terkesan lebih modern. Namun, sayangnya pembangunan tersebut malah merupakan filosofi pembangunan rumah tradisional khas Arab. [3] Padahal, rumah tersebut menjadi ciri khas yang berbeda dari rumah di negara lain. 

Melihat fenomena tersebut, mulai tahun 2010an, pemerintah Arab mulai melaksanakan proses revive atau menghidupkan kembali pembangunan rumah dan bangunan tradisional. Kini, sudah mulai banyak rumah tanpa genteng minimalis modern di Arab. Bahkan, tren tersebut sudah mulai menyebar ke seluruh dunia. 

 

Bagaimana dengan Tren Rumah Kotak dengan Atap Tanpa Genteng di Indonesia? 

Pastinya, Indonesia juga tidak lepas dari tren rumah tanpa genteng yang dimulai di Arab Saudi. Kini, ada banyak yang mulai tertarik untuk memiliki rumah tanpa atap genteng keren seperti rumah khas di Timur Tengah. Karena, selain mengurangi panas, rumah seperti ini juga terlihat sangat aesthetic

Namun, apakah rumah seperti itu cocok di Indonesia dan apakah kini eksistensinya sudah ada? Ternyata, rumah dengan gaya arsitektur seperti ini hanya cocok untuk beberapa daerah saja, terutama daerah dengan curah hujan yang terlalu tinggi. 

Hanya saja, memang belum banyak developer rumah dan perumahan yang menyediakan rumah seperti dengan desain seperti ini. Salah satu yang sudah menyediakannya adalah Wiraland. 

Wiraland, sebagai developer rumah dan perumahan terbaik di Indonesia, pastinya sangat mengerti keinginan para konsumennya. Maka dari itu, tim pengembang Wiraland selalu tahu setiap trend yang sedang hits di seluruh dunia. Ini termasuk tren rumah tanpa genteng yang saat ini sedang nge-hits

Di beberapa proyeknya, misalnya seperti proyek River Valley Resort Home, Wiraland menyediakan rumah kotak dengan atap tanpa genteng, yaitu type Onyx. Selain memiliki desain arsitektur yang sedang tren, ada banyak kelebihan lain yang membuat banyak orang tertarik untuk tinggal di sini. 

Misalnya Environmental Reverse, yang menjadi salah satu konsep favorit pada millennial dan gen Z. Sehingga, selain terlihat aesthetic dan trendy, rumah garapan Wiraland juga pasti nyaman untuk dihuni. Udara di sekitar perumahan pasti terjaga kebersihannya, keamanannya tiada dua, dan lain sebagainya. 

Jadi, untuk mengikuti tren rumah di Arab dibangun kotak tanpa genteng, tidak perlu membeli rumah langsung di Timur Tengah. Hal ini karena rumah dengan gaya seperti sudah ada di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah proyek rumah dan perumahan kekinian yang ada di Wiraland

Realated Media

Project Kami

Lihat Semua