Seiring dengan proyek pemindahan pusat pemerintahan, pembangunan fasilitas dan infrastruktur pendukung mulai dilakukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tidak terkecuali rumah menteri di IKN yang mulai dibangun pada Desember 2022 silam. Desain rumah tersebut pun menjadi sorotan.
Sama seperti kebanyakan bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), rumah tapak jabatan menteri terlihat luas dan mewah. Setidaknya, ada 36 rumah tapak jabatan menteri di IKN yang pembangunannya masih berjalan hingga saat ini. Lokasinya ada di persil 104 dan 105 yang luasnya 10,6 dan 9,1 hektar.
Tipe Rumah di Kawasan Tapak Jabatan Menteri
Iwan Suprijanto, selaku Direktur Jenderal Perumahan di Kementerian PUPR menjelaskan gambaran umum tentang rumah menteri di kawasan tersebut. Setidaknya, pihak developer akan membangun dua tipe rumah. Kedua tipe rumah untuk menteri di IKN tersebut adalah tipe downslope dan upslope.
Secara garis besar, kedua tipe desain rumah tersebut adalah tipe yang sangat umum di lahan berkontur perbukitan. Type downslope atau downhill slope cocok untuk kontur tanah di lereng menurun. Sebaliknya, type upslope atau uphill slope lebih cocok untuk kontur perbukitan di lereng menanjak.
Pastinya, desain rumah menteri di IKN terlihat sangat luas dan mewah. Sebagai gambaran umum, akan ada 36 rumah berlantai dua, dengan masing-masing luas bangunan 580 meter2. Kemudian, luas lahan untuk masing-masing rumah adalah hampir dua kali lipat, yaitu sekitar 1.000 meter2.
Pada lantai pertama, pihak developer akan membangun teras luas yang dapat para menteri gunakan untuk menerima tamu. Baik untuk tamu pribadi maupun tamu kenegaraan. Di samping itu, ruang kerja menteri juga ada di lantai satu. Pun begitu dengan area kedinasan dan ruang tunggu kedinasan.
Kemudian, kamar tamu juga berada di lantai satu. Begitu juga dengan ruang tamu keluarga. Secara garis besar, kawasan lantai satu memang dirancang untuk kepentingan yang lebih profesional sebagai seorang menteri negara. Sedangkan kondisi lantai dua lebih pribadi dan lebih privat.
Kamar tidur utama untuk para menteri dan kamar tidur anak ada di lantai dua. Pun begitu dengan ruang keluarga. Di ruangan tersebut, para menteri bisa berkumpul dan berbagi cerita dengan keluarga mereka.
Progres Pembangunan Rumah Tapak Jabatan
Pada dasarnya, pembangunan rumah menteri di IKN sudah berlangsung sejak akhir tahun 2022 silam. Lebih tepatnya yaitu pada 7 Desember 2022, saat penandatanganan kontrak kerja sama dengan developer yang akan bertanggung jawab. Harapannya proyek ini akan selesai dalam 550 hari.
Dalam kunjungan kerja ke lokasi pembangunan rumah menteri di IKN di bulan Februari 2024 silam, Jokowi menyampaikan harapannya. Sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi berharap jika pembangunan 36 unit rumah tersebut akan selesai dan siap huni pada Juni 2024.
"Kita harapkan di Juni 2024 selesai, karena ada target upacara bendera 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara," ungkap Jokowi.
Menariknya, pada tanggal 30 Mei 2023, Iwan Suprijanto menyampaikan jika progres pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN lebih cepat dari target. Itu kenapa target Juni 2024 sangat mungkin untuk tercapai jika proses pembangunan rumah menteri terus berjalan seperti sekarang.
Sebagai tambahan, Iwan Suprijanto menjelaskan jika Kementerian PUPR akan terus mengawal pembangunan. Harapannya, proses pembangunan bisa selesai dengan tepat waktu, tanpa ada halangan tertentu. Selain itu, proses pengawalan ini juga dilakukan agar hasil pembangunan tetap berkualitas.
Biaya Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di IKN
Seiring dengan proyek pembangunan rumah dinas untuk menteri di IKN, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp519,06 miliar. Pastinya, alokasi anggaran dana tersebut mendapat banyak sorotan. Salah satu di antaranya adalah Lasarus, yang menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR RI.
Apabila ada alokasi dana sebesar Rp519,06 miliar, itu artinya anggaran untuk satu unit rumah bisa mencapai Rp14,4 miliar. Hal itu membuat Lasarus mempertanyakan apa saja material yang digunakan untuk membangun rumah. Lalu, apakah anggaran tersebut sudah termasuk furniture atau belum.
"IKN ini kan menjadi perhatian serius oleh masyarakat Indonesia," ungkap Lasarus sebelum mempertanyakan ke mana larinya anggaran dana sebanyak itu.
"Apakah sudah termasuk interiornya, piring dan mangkoknya, rumah itu sudah siap dihuni atau bagaimana?" Tanya Lasarus kemudian.
Mendengar pertanyaan tersebut, Iwan Suprijanto mulai menjelaskan jika anggaran dana untuk rumah menteri di IKN sudah termasuk untuk perabotan. Nantinya, kondisi rumah sudah full furnished. Para menteri yang akan tinggal di sana hanya perlu datang dan menghuni rumah yang sudah jadi.
Lebih jauh, Iwan menjelaskan jika secara umum, kondisi rumahnya akan mirip dengan Widya Chandra Residence yang ada di Jakarta.
"Seperti Widya Chandra Residence, tapi kami bikin versi lebih smart and green," jelasnya.
Membangun kawasan perumahan yang smart dan green ini memang sudah lama menjadi perhatian khusus Kementerian PUPR. Hal ini karena, kini semakin sedikit perumahan yang masih memiliki kawasan hijau dan asri.
Upaya Kementerian PUPR untuk Membangun Kawasan Rumah Tapak Jabatan
Dalam upaya membangun kawasan perumahan yang asri, pihak developer pembangunan menanam pohon dan tumbuhan di kawasan rumah dinas menteri. Secara garis besar, jenis tumbuhan yang ditanam di persil 104 dan 105 IKN sangat beragam dan variatif. Mulai dari pohon ketapang hingga pohon jambu.
Selain pepohonan, ada juga tanaman hias seperti anggrek hitam di dalam kawasan sekitar perumahan menteri. Harapannya, pohon dan tanaman yang ada di kawasan tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan begitu, kenyamanan di hunian baru para menteri akan meningkat drastis.
Hal ini karena, selain terlihat lebih indah, penanaman pepohonan dan tumbuhan ini juga bisa membuat udara di sekitar rumah lebih segar. Sayangnya, penghijauan lingkungan sering terlupakan. Kini, hal itu hanya tersedia di lingkungan mewah saja, seperti lingkungan rumah dinas para menteri di IKN.
Hal itulah yang menjadi pusat perhatian Wiraland. Sebagai salah satu developer terbaik di Indonesia, Wiraland memiliki visi untuk terus membangun hunian impian yang ramah akan lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan membuat penghijauan di sekitar lingkungan perumahan.
Di samping memberikan perhatian khusus pada lingkungan, desain hunian di Wiraland juga memang sangat beragam. Ada rumah dengan satu lantai, namun banyak juga rumah dengan dua lantai yang luas dan nyaman. Sebagian besar rumah Wiraland pun memiliki desain yang modern.
Jadi, kini masyarakat luas pun sangat bisa merasakan tinggal di lingkungan yang smart and green, seperti rumah menteri di IKN. Proyek penghijauan ini pun tidak hanya terlaksana di lingkungan perumahan mewah saja. Sebab Wiraland berkomitmen untuk menghijaukan lingkungan di semua proyeknya.