Membeli rumah adalah keputusan besar yang berdampak jangka panjang. Sayangnya, banyak pembeli terlalu fokus pada harga atau tampilan luar rumah tanpa mengevaluasi kelayakan hunian secara menyeluruh. Padahal, kesalahan dalam menilai bisa menyebabkan masalah hukum, biaya perbaikan besar, atau kenyamanan yang terganggu di kemudian hari.
Berikut ini adalah cara menilai kelayakan rumah sebelum membeli agar Anda bisa mengambil keputusan dengan bijak dan aman:
1. Tinjau Lokasi dan Aksesibilitas
Lokasi tetap menjadi faktor utama. Rumah yang berada di dekat pusat kota, fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, pusat belanja), dan jalur transportasi utama memiliki nilai investasi lebih tinggi dan memberikan kenyamanan hidup jangka panjang.
Contoh lokasi strategis: Orchid Garden Krakatau – Hunian 3 Lantai Dekat Pusat Kota Medan
2. Periksa Kondisi Fisik Bangunan
Lihat secara detail kondisi bangunan, mulai dari struktur dinding, atap, lantai, hingga sistem listrik dan air. Tanda-tanda rumah tidak layak biasanya berupa:
· Retakan besar di dinding
· Atap bocor atau lembap
· Instalasi listrik tidak standar
Jika membeli rumah second, pastikan Anda membawa ahli bangunan atau arsitek untuk pengecekan menyeluruh.
3. Pastikan Legalitas dan Dokumen Lengkap
Legalitas menjadi hal krusial dalam transaksi properti. Pastikan rumah memiliki dokumen berikut:
· Sertifikat Hak Milik (SHM) atau minimal HGB
· IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
· Bukti lunas PBB
· AJB (Akta Jual Beli) dari notaris resmi
Waspadai rumah yang status tanahnya masih sengketa atau belum memiliki sertifikat atas nama pribadi.
4. Cek Lingkungan Sekitar
Rumah yang ideal tidak hanya tentang bangunan, tapi juga lingkungan. Apakah wilayah tersebut:
· Aman dari banjir?
· Bebas dari kebisingan ekstrem?
· Memiliki sistem keamanan lingkungan?
· Dekat fasilitas penting seperti minimarket, rumah ibadah, sekolah?
Survei langsung ke lokasi pada pagi, siang, dan malam hari dapat memberi gambaran utuh.
5. Bandingkan Harga Pasar
Sebelum memutuskan membeli, bandingkan harga rumah dengan properti serupa di sekitar lokasi. Gunakan situs properti terpercaya atau konsultasikan dengan agen profesional.
Jika perumahan tersebut dikembangkan oleh developer besar seperti Wiraland, biasanya harganya mencerminkan kualitas dan nilai investasinya.
Lihat juga: Mengapa Rumah Wiraland Cocok untuk Pasangan Baru?
6. Evaluasi Fasilitas dan Skema Pembayaran
Apakah rumah dilengkapi dengan fasilitas seperti taman, keamanan 24 jam, atau sistem drainase yang baik? Pastikan juga skema pembayaran sesuai dengan kemampuan Anda, baik melalui KPR, tunai bertahap, atau DP ringan.
Perumahan seperti Givency One atau Solara dari Wiraland, misalnya, menawarkan fleksibilitas pembayaran untuk kalangan muda.
Kesimpulan
Membeli rumah bukan sekadar urusan harga dan desain. Dengan melakukan penilaian dari sisi lokasi, fisik bangunan, legalitas, lingkungan, dan harga pasar, Anda akan terhindar dari risiko jangka panjang. Jangan ragu memilih developer terpercaya dan lakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan akhir.