Harap Tunggu

Media - Media Detail

Investasi Sektor Properti Tembus Rp29,4 Triliun Di Triwulan I 2024, Berada Di Posisi Keempat

11 May 2024 - Artikel
Investasi Sektor Properti Tembus Rp29,4 Triliun Di Triwulan I 2024, Berada Di Posisi Keempat

Investasi sektor properti masih menjadi sektor dengan sumbangsih tinggi dalam realisasi investasi di Tanah Air pada kuartal pertama 2023 lalu. Investasi tersebut mencakup pada perumahan, daerah industri hingga perkantoran. 

Lantas, bagaimana dengan peluangnya ke depan? Apakah dapat menghasilkan manfaat tinggi bagi para pelakunya? Bagaimana juga tantangan yang akan dihadapi jika terjun ke dalam dunia investasi saham properti? Mari simak hingga tuntas.

 

Realisasi Investasi Properti di Indonesia

Salah satu sektor investasi yang paling diminati adalah properti. Sebagai informasi, realisasi investasi di Indonesia naik mencapai Rp328 triliun atau 16,5 persen pada kuartal pertama 2023, dari periode yang sama di 2022. Sektor properti memiliki kontribusi besar dengan sumbangsih hingga Rp27,9 triliun. 

Jumlah tersebut adalah akumulasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN sebesar Rp19,5 triliun atau 12,8 persen. Kemudian, sisanya bersumber dari Penanaman Modal Asing atau PMA. Sektor ini berada di peringkat kedua realisasi terbesar PMDN, hanya kalah dari pertambangan yang memberikan sumbangsih Rp19,8 triliun. 

Kementerian Investasi menyebutkan sektor properti menghasilkan realisasi tertinggi keempat pada periode triwulan pertama tahun 2023. Peringkat pertama adalah industri logam dasar, bukan mesin dan peralatan yang mencapai Rp46,7 triliun.  

Selanjutnya, ada transportasi, gudang dan telekomunikasi yang berkontribusi Rp36,1 triliun dan ketiga sektor pertambangan dengan capaian Rp33,5 triliun. 

Kendati masih berada di posisi di bawah ketiga sektor tersebut, namun  nilai kontribusi properti masih lebih tinggi ketimbang industri kimia dan farmasi yang menghasilkan Rp22,5 triliun. 

Sementara, pada 2022, sektor ini mengalami penurunan ketimbang capaian pada tahun sebelumnya. Sektor ini menempati peringkat keempat dari lima lainnya yang memiliki sumbangsih besar, dengan capaian investasi senilai Rp109,4 triliun. Padahal, pada 2021, angkanya mencapai Rp117,4 triliun.

Pertumbuhan tersebut, adalah bentuk dari pelaksanaan instrumen berupa hilirisasi.

Sementara, pada kuartal pertama 2024, tercatat realisasi investasi menembus hingga Rp401,5 triliun. Angka tersebut adalah berdasarkan pertumbuhan sebesar 22,1% ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Realisasi tersebut mencapai 32,4% dari target Renstra tahun 2024 yakni sebesar Rp1.239,3 triliun. Atau dengan kata lain menembus hingga 24,3% dari target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, yakni Rp1.650 triliun. 

Kabar baiknya lagi, realisasi tersebut sepanjang tiga bulan pertama tahun, juga sukses menyerap hingga 547.419 tenaga kerja. Artinya sektor ini telah berkontribusi pula terhadap penyediaan lapangan kerja yang baru.

 

Peluang Investasi Properti

Dalam beberapa tahun belakangan, sektor ini telah menjadi bisnis investasi yang berprospek cerah. Para pengembang atau developer terus memperluas lini bisnisnya. Sementara, para agen juga semakin banyak bermunculan dan turut meramaikan bisnis tersebut di Tanah Air. 

 

1. Menjanjikan

Sektor ini juga menjadi tempat penanaman modal yang sangat menjanjikan. Terlepas dari adanya sentimen negatif seperti ancaman resesi dan suku bunga tinggi sepanjang 2023, potensi di bidang ini sangat menarik. 

Meski pembelian barang properti di kawasan perkotaan masih terhambat nilai harga yang tinggi, namun banyak cara dan kemudahan untuk permodalan tersebut. Salah satunya adalah memanfaatkan jasa kredit hunian yang kini semakin mudah Anda dapatkan. Inilah salah satu kelebihan investasi properti.

 

2. Menjadi Investasi Favorit

Kepemilikan aset macam tempat tinggal masih menjadi hal yang favorit dilakukan selama masa resesi dan sesudahnya. Hunian dengan harga kisaran di bawah Rp1 miliar masih cukup diminati, termasuk oleh kalangan Gen Z yang ingin memiliki tempat tinggal sendiri.

Tren seperti rumah sewa, kost atau apartemen punya pangsa masing-masing. Indonesia punya tingkat inflasi yang lebih kecil, kenaikan suku bunga lebih minim dan devaluasi mata uang rendah ketimbang Amerika Serikat atau Eropa.

Tantangan yang ada pada saat perkembangan investasi properti di Indonesia ini terus berlangsung. Pengembang dan investor tidak harus tinggi hati, namun memikirkan bagaimana caranya agar industri ini dapat terus berjalan. 

Maka, sangat penting bagi para investor agar mampu melihat dalam jangka panjang dan pendek, untuk keberlangsungan bisnis ini. Ada banyak instrumen yang mempermudah laju industri ini. Namun, peluang dan tantangan tetap saja datang beriringan terlebih dalam sektor ini. 

 

Tantangan Investasi Properti

Dalam bisnis sektor ini, tentunya ada begitu banyak peluang yang menggoda siapa saja untuk berinvestasi. Namun, Anda tetap harus menyadari adanya tantangan di dalamnya. Dengan begitu Anda tetap dapat mengatur dan menentukan semua langkah permodalan Anda ke depan. 

Apa saja potensi yang bisa Anda hadapi? Mari simak penjelasannya berikut ini.

 

1. Modal Awal Yang Cukup Besar

Ketika Anda ingin berinvestasi di sini, maka hal yang Anda butuhkan adalah modal. Tentunya, modal yang Anda sediakan tidaklah sedikit. Maka, Anda harus mempersiapkan anggaran yang cukup untuk mendapatkan jenis properti sesuai keinginan. 

Namun demikian, hasil yang kemungkinan akan Anda dapatkan bisa saja berlipat-lipat dari modal awal. Bahkan, jika Anda punya strategi yang matang, maka nilai properti Anda akan jauh lebih tinggi dari nilai awal. 

 

2. Biaya perawatan yang mahal

Tantangan lainnya yang Anda hadapi adalah ongkos perawatan properti yang bisa menguras kantong Anda. Hal ini adalah resiko yang sulit untuk Anda hindari. Kemudian, sudah menjadi semacam kewajiban karena akan berpengaruh terhadap nilai properti Anda sendiri.

Namun, inilah upaya harus Anda lakukan demi menarik minat konsumen, dengan menjaga agar aset tidak mengalami kerusakan, berfungsi dengan baik dan terlihat layak huni. Sehingga, membuat banyak orang tertarik untuk memilikinya. Bagaimanapun, ada rupa, ada harga. Semakin oke, semakin tinggi nilainya.

 

3. Sulit Dijual Dalam Waktu Cepat

Tantangan lainnya yang Anda temui adalah sulit menjual properti dalam waktu cepat. Sebab, jenis investasi ini akan memberikan hasil dalam proses yang panjang. Anda kemungkinan tidak bisa mendapatkan hasil secara instan dalam waktu sekejap.

Nilai likuidasi properti tergolong lebih kecil daripada penanaman saham macam kripto. Maka, nilai jual yang akan Anda dapatkan terbilang kecil terlebih ketika Anda butuh dana darurat dari aset yang Anda punya. 

Meski demikian, setiap investasi tentunya punya potensi dan hambatan masing-masing. Semua harus Anda hadapi. Tentunya, ada cara dan jalan pula untuk memastikan Anda mendapatkan manfaat dari sana. 

Nah itulah informasi seputar investasi sektor properti yang bisa Anda ketahui. Apakah Anda berminat untuk memutar uang Anda di bidang tersebut? Jika berniat mencari properti untuk ladang investasi, Wiraland bisa menjadi pilihan bijak Anda.

Mengapa demikian? Pengembang satu ini punya ketersediaan unit dengan potensi nilai tinggi di masa depan. Kemudian, berada di lokasi strategis yang memungkinkan peningkatan nilai itu sendiri. Temukan unit ideal dan penawaran harga terbaik dengan mengunjungi situs resminya di wiraland.com

Realated Media

Tidak ada artikel terkait

Project Kami

Lihat Semua