Harap Tunggu

Media - Media Detail

Apa Itu Transit Oriented Development (TOD) Dan Manfaatnya?

01 February 2024 - Artikel

Transit Oriented Development (TOD) hadir untuk menciptakan struktur kota yang efisien dan layak huni. Penataan kota yang sangat mendukung aksesibilitas dan mobilitas dengan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Lantas seperti apa konsep transit oriented development? Baca pengertian, karakter, ciri-ciri sampai manfaat praktik konsep TOD di sebuah perkotaan.

 

Pengertian Transit Oriented Development (TOD)

Transit Oriented Development adalah sebuah desain ruang kota yang terintegrasi. Mempermudah berbagai konektivitas antara penduduk, ruang publik, pelayanan transportasi, dan bangunan.

Maka penataan kota dengan konsep TOD mencakup penggabungan antara ruang publik, perkantoran, ruang terbuka, residensial, perdagangan, dan jasa dalam satu ruang lingkungan.

Jadi akses ke berbagai fasilitas umum dan sosial sangat mudah dan cukup dekat. Bahkan dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda.

Struktur ini menciptakan keseimbangan yang tepat antara tempat tinggal, sekolah, tempat kerja, fasilitas umum, dan layanan lainnya.

Akan tetapi, sangat sulit menciptakan penataan kota yang lebih baik dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), mengingat kepadatan penduduk dan pembangunan yang sangat tinggi.

Jadi, perlu melakukan identifikasi untuk menentukan tingkat kepadatan di area stasiun mana yang dapat diserap. Termasuk membangun dukungan sistem transit yang memadai dan rute yang lebih terjangkau.

Lebih dari itu, harus menyediakan fasilitas tanpa kendaraan bermotor sehingga lebih ramah lingkungan.

Contoh Transit Oriented Development (TOD) yang berhasil yaitu di Renton di Washington dan di Singapura.

Sementara contoh TOD di Indonesia yaitu di Blok M, Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Istora dan Senayan, Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI.

Karakter desain perkotaan dengan Transit Oriented Development (TOD) yaitu:

·    Mendukung transportasi umum

·    Berbagai fasilitas komersial, perumahan, taman, halte, dan tempat kerja dapat dijangkau dengan jalan kaki.

·    Memiliki ruang terbuka berkualitas tinggi

·    Pembangunan berfokus pada ruang publik dan aktivitas lingkungan

·    Mudah menemukan fasilitas umum

·    Pelayanan transit yang baik

Prinsip konsep transit oriented development di Indonesia ini memberi penduduk akses yang mudah untuk menjangkau fasilitas umum, pusat perbelanjaan sampai titik akses angkutan umum.

Termasuk untuk mendapatkan moda transportasi untuk pergi ke beberapa kota lainnya.

 

Ciri-Ciri Kota dengan Konsep Transit Oriented Development (TOD)

Lantas, bagaimana kota dengan prinsip Transit Oriented Development?

Penataan kota dengan prinsip TOD memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 

1. Aksesibilitas Transportasi Publik yang Baik

Terdapat peningkatan pembangunan dan fasilitas publik di area sekitar stasiun utama dan titik akses transportasi publik lainnya. Di kawasan tersebut juga terdapat transportasi publik yang terintegrasi dengan baik.

Jadi, memudahkan masyarakat mengakses berbagai pilihan transportasi seperti bus, kereta api, MRT, trem, dan angkutan umum lainnya. Dilengkapi dengan stasiun atau transportasi publik lain yang dapat menghubungkan kota tersebut dengan berbagai kota lain.

Jadi, kota memiliki pelayanan transit yang baik dan konektivitas yang kuat antara transit dan pembangunan.

 

2. Kepadatan Populasi Terkendali

Di kota dengan konsep TOD, Anda akan menemukan bangunan-bangunan vertikal. Ini bertujuan memanfaatkan keterbatasan lahan untuk tujuan fungsional yang lebih besar.

Memanfaatkan penggunaan lahan dengan lebih maksimal untuk menciptakan lingkungan yang terhubung antara tempat tinggal dengan berbagai ruang publik dan bisnis.

Akan tetapi, dengan kepadatan yang demikian, kota tetap terlihat teratur dengan penataan yang bijaksana.

 

3. Mixed-Use Development

Kota dengan prinsip TOD adalah sebuah kawasan serbaguna yang terdiri dari beberapa komponen dalam satu lingkungan. Jadi, kawasan perumahan berdampingan dengan perkantoran, ritel, industri, komersial, dan fasilitas rekreasi.

 

4. Partisipasi Masyarakat

Konsep TOD bisa terwujud bukan hanya dari desain pembangunan atau fasilitas, namun juga peran masyarakatnya. Bagaimana tidak, masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya harus terlibat langsung untuk memastikan bahwa desain TOD juga sesuai dengan kebutuhan mereka.

 

5. Ramah Pejalan Kaki

Konsep TOD memiliki desain yang ramah terhadap pejalan kaki dengan berbagai fasilitas yang mendukung. Seperti memperluas jalur untuk pejalan kaki dan trotoar yang aman dari kendaraan.

Termasuk pengadaan jalur khusus sepeda yang terpisah dari jalan raya. Dilengkapi dengan ruang terbuka atau taman kota yang nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.

 

Manfaat dan Keuntungan Transit Oriented Development (TOD)

Faktanya, melihat berbagai kelebihan dari konsep TOD, ternyata memberikan banyak manfaat bagi penduduk maupun kota itu sendiri. 

Berikut beberapa manfaat TOD:

 

1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Mobilitas

Penataan kota dengan TOD terbukti mendukung mobilitas dengan meningkatkan kemudahan akses ke berbagai tempat. Karena masyarakat memiliki akses yang lebih mudah ke tempat kerja, tempat hiburan, dan ruang publik lainnya.

Bahkan peningkatan aksesibilitas tersebut dapat memberikan kesempatan terhadap peluang kerja dan layanan bagi penduduk di semua tingkatan.

Termasuk meningkatkan produktivitas ekonomi berkat kepadatan pekerjaan dan penduduk di suatu tempat.

 

2. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

TOD adalah penataan yang memusatkan tempat kerja, hunian, dan layanan di kawasan stasiun transit membuat penduduknya tidak lagi membutuhkan kendaraan pribadi.

Ditambah dengan kenyamanan fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda, dapat mengurangi kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi.

Terlebih mudahnya menemukan transportasi umum, menjadikan transportasi umum sebagai pilihan yang efisien dan menarik.

Dengan mendorong masyarakat supaya lebih memilih kendaraan umum atau berjalan kaki dan bersepeda, sangat efektif mengurangi kemacetan. Hal ini juga membantu dalam meminimalisir kecelakaan berkat infrastruktur tanpa kendaraan bermotor.

Dampak positif lainnya ketika banyak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, bersepeda, atau berjalan kaki, juga dapat mengurangi kebutuhan negara terhadap minyak asing.

Karena penggunaan kendaraan bermotor sudah minim dan kebutuhan akan minyak berkurang.

 

3. Mengurangi Polusi dan Emisi Karbon

Manfaat lainnya dari transit oriented development Indonesia dan negara lainnya yaitu mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan. Karena polusi kendaraan bermotor berkurang dan menciptakan udara yang lebih bersih.

Bahkan dengan lebih banyak orang yang memilih anti terhadap kendaraan bermotor, membuat jejak karbon lebih kecil dan membantu mengurangi pemanasan global.

 

4. Mendorong Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan kota dengan TOD membawa aspek berkelanjutan dan efisiensi energi. Karena lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya serta menerapkan konsep-konsep yang lebih ramah lingkungan.

Contohnya seperti penggunaan teknologi hijau dan pembangkit energi terbarukan, sehingga membantu meningkatkan kualitas lingkungan.

 

5. Meningkatkan Kualitas Hidup Penduduk

Dengan meningkatkan kualitas lingkungan, kualitas hidup penduduk juga akan lebih baik. Lebih dari itu, TOD sangat mendukung lebih banyak orang untuk berjalan kaki sehingga menciptakan gaya hidup sehat dan aktif bersama-sama.

Selain dapat mengurangi stres, berbagai akses yang lebih mudah terjangkau dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga khususnya untuk transportasi

Maka dari itu, pilih hunian yang tepat untuk hidup di lingkungan yang tidak hanya sehat, tapi juga mendukung mobilitas.

Untuk ini Anda bisa menghubungi Wiraland dan mendapatkan hunian yang sesuai kebutuhan dan keinginan Anda. Hunian di lingkungan yang mendukung Transit Oriented Development (TOD).

Realated Media

Tidak ada artikel terkait

Project Kami

Lihat Semua